Jumlah guru yang mengajar di sekolah tingkat SD hingga SMA di Bojonegoro, Jawa Timur masih di bawah standar kebutuhan. Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) mengaku masih kekurangan sebanyak 1.644 tenaga pengajar.
Kepala Disdikda Bojonegoro, Zainudin mengatakan jumlah guru yang tercatat di daerahnya sebanyak 6.824. \"Jumlahnya masih kurang banyak. Terutama sekolah SMK,\" katanya, Minggu (13/6/2010).
Dia menjelaskan, rincian kekurangan guru itu di antaranya, untuk tingkat SD jumlah guru yang ada sebanyak 4.174 orang, tapi kebutuhan secara kabupaten sebanyak 5.208 guru, sehingga masih kurang 1.044 guru. Sedang SMP kebutuhan 1.390 guru, tapi hanya ada 1.352 guru. Tingkat SMA kebutuhan 606 guru, tapi guru yang ada hanya 467 orang.
“Tingkat SMK masih butuh 424 guru, karena guru yang ada hanya 291 orang dan kebutuhan 715 guru,” terang Zaiudin.
Meski demikian, kekurangan guru tersebut kebanyakan berada di luar kota. Karena guru banyak yang menumpuk di sekolah-sekolah yang ada di wilayah kecamatan kota Bojonegoro. Sedang sekolah yang ada di luar kecamatan jumlah gurunya sangat sedikit. “Seperti di kecamatan Gondang, Temayang atau Sekar jumlah guru sangat sedikit,” terangnya.
Disdikda sendiri, kata dia terus mengupayakan distribusi guru ke lokasi yang jauh. Pihaknya juga sudah membuat kriteria-kriteria agar guru bisa dipindah ke kecamatan luar kota, di antaranya yang usianya masih muda serta masa kerja di sebuah sekolah tergolong baru. “Masih banyak indikator lain yang kami pakai, di antaranya domisili guru,” katanya.
Secara terpisah, ketua Komisi A DPRD Bojonegoro Agus S Rismanto berharap Disdikda membuat sebuah aturan internal di lingkup Disdikda terkait penempatan guru. Karena, jika ada aturan jelas, maka penempatan itu tidak akan menuai protes dan menghindari permainan. “Harus ada indikator yang jelas dan terukur. Jadi tidak ada protes lagi,” terangnya. frd) (Nanang Fahrudin/Koran SI/hri)
Sumber: http://news.okezone.com
Kepala Disdikda Bojonegoro, Zainudin mengatakan jumlah guru yang tercatat di daerahnya sebanyak 6.824. \"Jumlahnya masih kurang banyak. Terutama sekolah SMK,\" katanya, Minggu (13/6/2010).
Dia menjelaskan, rincian kekurangan guru itu di antaranya, untuk tingkat SD jumlah guru yang ada sebanyak 4.174 orang, tapi kebutuhan secara kabupaten sebanyak 5.208 guru, sehingga masih kurang 1.044 guru. Sedang SMP kebutuhan 1.390 guru, tapi hanya ada 1.352 guru. Tingkat SMA kebutuhan 606 guru, tapi guru yang ada hanya 467 orang.
“Tingkat SMK masih butuh 424 guru, karena guru yang ada hanya 291 orang dan kebutuhan 715 guru,” terang Zaiudin.
Meski demikian, kekurangan guru tersebut kebanyakan berada di luar kota. Karena guru banyak yang menumpuk di sekolah-sekolah yang ada di wilayah kecamatan kota Bojonegoro. Sedang sekolah yang ada di luar kecamatan jumlah gurunya sangat sedikit. “Seperti di kecamatan Gondang, Temayang atau Sekar jumlah guru sangat sedikit,” terangnya.
Disdikda sendiri, kata dia terus mengupayakan distribusi guru ke lokasi yang jauh. Pihaknya juga sudah membuat kriteria-kriteria agar guru bisa dipindah ke kecamatan luar kota, di antaranya yang usianya masih muda serta masa kerja di sebuah sekolah tergolong baru. “Masih banyak indikator lain yang kami pakai, di antaranya domisili guru,” katanya.
Secara terpisah, ketua Komisi A DPRD Bojonegoro Agus S Rismanto berharap Disdikda membuat sebuah aturan internal di lingkup Disdikda terkait penempatan guru. Karena, jika ada aturan jelas, maka penempatan itu tidak akan menuai protes dan menghindari permainan. “Harus ada indikator yang jelas dan terukur. Jadi tidak ada protes lagi,” terangnya. frd) (Nanang Fahrudin/Koran SI/hri)
Sumber: http://news.okezone.com
Artikel Terkait:
Sebarkan Artikel ini :
kalau
BalasHapusbojonegoro matoh kekurangan gurruuuu kenapa terjadi pengurangan yang ujungnya merugikan sepihak contohnnya yang terjadi di smpnegeri 4 bojonegoro.ya mungkin karena statusnya hanya gtt jaddi yang di keluarkan, ini hanya uneg2 aja skaligus pertanyaan tidak ada maksud lain
Ini kekuranganya di daerah selatan seperti kecamatan temayang dan bubulan.....itu udah resiko karen di bojonegoro kota udah banyakan guru mereka tidak mau di tempatkan di daerah seperti bubulan, gondang karena terpencil.... :-*
BalasHapussaya lulusan S1 PAI saya ingin mengjar di Bojonegoro asal saya pati saya bersedia mengajar di bojonegoro untuk mengisi kekurangan jumlah tenaga pengajar
BalasHapusbagaimanakah caranya
HapusSilahkan datang ke desnakertransos untuk melihat pengumumanya.......terimkasih
Hapus