Bojonegoro - Kabar gembira bagi warga Kabupaten Bojonegoro. 2-3 tahun kedepan, Kota Ledre bakal memiliki sebuah Lapangan Terbang (Lapter). Rencananya, pertengahan 2011 ini, proyek tersebut bakal segera dimulai. Dan untuk merealisasikan rencana itu, Pemkab Bojonegoro mulai gencar melakukan pertemuan-pertemuan dan berbagai langkah penting.
Bupati Bojonegoro, Suyoto menjelaskan, ada tiga tujuan penting dalam upaya Pemkab Bojonegoro membangun Lapter. Yang pertama adalah strategi pengembangan City Link antara Bojonegoro dengan Banyuwangi, Madura, Probolinggo, Surabaya dan berbagai kota lainnya supaya lebih mudah terjangka.
Sedangkan tujuan kedua adalah untuk mengatasi kondisi Bandar Juanda yang overload. Dari yang semestinya berkapasitas 5 juta orang per tahun, sekarang ini sudah mencapai 11,6 juta per tahuan.
"Tujuan ketiga adalah untuk mendukung kegiatan Migas (minyak dan gas) di Kabupaten Bojonegoro serta untuk memudahkan orang yang terlibat dalam Migas supaya semakin mudah dan efisien dalam menjalankan tugasnya," tegas Suyono, saat dihubungi wartawan melalui ponselnya, Jumat (8/4/2011).
Lapter Bojonegoro rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 250 hektar dengan dana sekitar Rp 300 miliar. Rencananya, pembangunan ini akan ditangani BUMD, sehingga tidak perlu pengeluarkan APBD. Dan setelah 25 tahun, Lapter tersebut akan menjadi milik daerah.
Sampai saat ini, belum dipastikan lokasinya dimana. Hanya saja, ada tiga daerah yang menjadi sasaran utama. Yakni Kecamatan Kalitidu, Kecamatan Ngasem atau Kecamatan Dander. "Sekarang ini, Pemkab sudah mengajukan izin ke Pemerintah. Dan setelah izin keluar, maka bakal langsung dilaksanakan proses pembangunan" tegas Suyono.
Bupati Bojonegoro, Suyoto menjelaskan, ada tiga tujuan penting dalam upaya Pemkab Bojonegoro membangun Lapter. Yang pertama adalah strategi pengembangan City Link antara Bojonegoro dengan Banyuwangi, Madura, Probolinggo, Surabaya dan berbagai kota lainnya supaya lebih mudah terjangka.
Sedangkan tujuan kedua adalah untuk mengatasi kondisi Bandar Juanda yang overload. Dari yang semestinya berkapasitas 5 juta orang per tahun, sekarang ini sudah mencapai 11,6 juta per tahuan.
"Tujuan ketiga adalah untuk mendukung kegiatan Migas (minyak dan gas) di Kabupaten Bojonegoro serta untuk memudahkan orang yang terlibat dalam Migas supaya semakin mudah dan efisien dalam menjalankan tugasnya," tegas Suyono, saat dihubungi wartawan melalui ponselnya, Jumat (8/4/2011).
Lapter Bojonegoro rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 250 hektar dengan dana sekitar Rp 300 miliar. Rencananya, pembangunan ini akan ditangani BUMD, sehingga tidak perlu pengeluarkan APBD. Dan setelah 25 tahun, Lapter tersebut akan menjadi milik daerah.
Sampai saat ini, belum dipastikan lokasinya dimana. Hanya saja, ada tiga daerah yang menjadi sasaran utama. Yakni Kecamatan Kalitidu, Kecamatan Ngasem atau Kecamatan Dander. "Sekarang ini, Pemkab sudah mengajukan izin ke Pemerintah. Dan setelah izin keluar, maka bakal langsung dilaksanakan proses pembangunan" tegas Suyono.
sumber : http://surabaya.detik.com
Artikel Terkait:
Sebarkan Artikel ini :
jalane ae masih bergelombang sudah mau bikin LAPTER
BalasHapusKapan bisa punya lepter klau nunggu jalan mulus...klau menurut saya bagus lepter di jadikan dulu....jalan di perbaiki sambil jala....betul betul...
Hapus